JIHAD FI SABILILLAH sejatinya adalah mendakwahkan dan atau menjaga muruah serta menegakkan kalimah Allah SWT setinggi-tingginya. Berdasarkan realitas sejarah, jihad fi sabilillah tidak bisa mengelakkan diri dari benturan-benturan peperangan. Dalam kaitan ini sudah merupakan kelaziman dalam sebuah peperangan, adakalanya seseorang itu membunuh dan atau ia terbunuh. Seseorang yang terbunuh dalam jihad fi sabilillah disebut mati syahid atau syuhada.
Begitulah, tersebab berbagai keutamaan yang terdapat di dalamnya, maka mati syahid sangat menjadi dambaan atau impian setiap pejuang fi sabilillah. Pada konteks demikian dari Sahal bin Abu Umamah bin Sahal bin Hunaif, dari bapaknya, dari kakeknya, katanya Nabi SAW bersabda: "Siapa yang memohon kepada Allah dengan sungguh-sungguh hendak mati syahid, maka Allah menaikkannya ke tingkatan para syuhada, sekalipun kenyataannya dia mati biasa di tempat tidur". (Hadits Shahih Muslim: 1863) *Izhar Ilyas