TRIBUNNEWS.COM, KUALA LUMPUR - Kepolisian Malaysia
berhasil membongkar jaringan penyelundupan manusia, yang memaksa
perempuan asal Uganda menjadi pekerja seks komersial. Sebanyak 21
perempuan Uganda -yang sebagian besar berusia 20-an tahun- berhasil
dibebaskan dalam operasi penggrebekan atas empat apartemen di kawasan
Petaling Jaya, Kuala Lumpur.
Para perempuan itu dibawa ke Malaysia melalui Cina dan diiming-imingi pekerjaan sebagai pembantu maupun pegawai hotel dengan gaji sekitar RM3.150 (Ringgit Malaysia) atau sekitar Rp 10 juta per bulan.
Namun kenyataannya mereka dipaksa melayani kebutuhan seks para pelanggan dengan waktu kerja sampai 10 jam per hari, dan jika menolak, maka mereka akan dipukuli.
Para perempuan itu dibawa ke Malaysia melalui Cina dan diiming-imingi pekerjaan sebagai pembantu maupun pegawai hotel dengan gaji sekitar RM3.150 (Ringgit Malaysia) atau sekitar Rp 10 juta per bulan.
Namun kenyataannya mereka dipaksa melayani kebutuhan seks para pelanggan dengan waktu kerja sampai 10 jam per hari, dan jika menolak, maka mereka akan dipukuli.