Kalau manusia bersifat “pendendam” sepertinya hal biasa, tetapi kalau HP memiliki sifat demikian, ini baru amat dan sangat luar biasa.
Begitulah, entah sejak kapan “pertengkaran” antara HP dan SIM cardku terjadi. Tadi pagi kartu Simpati nomor Yogya, kenang2an-ku menghadiri Muktamar Muhammadiyah ke 46 “dibunuh” HPku.
Mengetahui ia terbunuh, ku segera melaporkan peristiwa pembunuhan tersebut ke gerai Telkomsel di kotaku (Lubuk Alung, Sumatera Barat). Namun tidak selang 5 menit setelah kartu pengganti tersebut dimasukkan, ia juga dibunuh.
Kembali ku melapor dan Telkomsel pun menggantinya lagi. Namun, kartu pengganti ketiga tersebut kembali dibunuh, malah waktunya lebih cepat dari pembunuhan-pembunuhan sebelumnya. Anehnya hanya kartu Telkomsel Yogya yang dibunuh HPku itu sedangkan kartu nomor Sumbar, sepertinya tidak "bermasalah", mereka terlihat sangat kooperatif. [Izhar Ilyas]
Begitulah, entah sejak kapan “pertengkaran” antara HP dan SIM cardku terjadi. Tadi pagi kartu Simpati nomor Yogya, kenang2an-ku menghadiri Muktamar Muhammadiyah ke 46 “dibunuh” HPku.
Mengetahui ia terbunuh, ku segera melaporkan peristiwa pembunuhan tersebut ke gerai Telkomsel di kotaku (Lubuk Alung, Sumatera Barat). Namun tidak selang 5 menit setelah kartu pengganti tersebut dimasukkan, ia juga dibunuh.
Kembali ku melapor dan Telkomsel pun menggantinya lagi. Namun, kartu pengganti ketiga tersebut kembali dibunuh, malah waktunya lebih cepat dari pembunuhan-pembunuhan sebelumnya. Anehnya hanya kartu Telkomsel Yogya yang dibunuh HPku itu sedangkan kartu nomor Sumbar, sepertinya tidak "bermasalah", mereka terlihat sangat kooperatif. [Izhar Ilyas]