DALAM konteks kehidupan, jabatan atau kursi kekuasaan dalam berbagai tingkat dan bentuk semakin hari telah semakin menggiurkan manusia. Akibatnya, sudah tidak sedikit orang habis-habisan, tunggang langgang, malah mati-matian untuk memperebutkannya. Naifnya, setelah jabatan itu berada dalam genggaman, ternyata kemudian kebanyakan ia lebih dipergunakan untuk menipu rakyat.
Terkait perilaku demikian, dari Al Hasan ra katanya: “Pada suatu hari, ‘Ubaidullah bin Ziyad (ketika itu menjadi amir di Bashrah, Walikota menurut kita sekarang, pen) datang berkunjung ke rumah Ma’qil bin Yasar, ketika Ma’qil sedang sakit yang menyebabkan kematiannya. Kata Ma’qil kepada ‘Ubaidullah: “Akan kusampaikan kepada Anda sebuah hadits yang kudengar sendiri dari Rasulullah SAW. Kalau aku yakin bahwa aku akan masih lama hidup, hadits itu belum akan kusampaikan pada Anda. Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: “Seorang hamba yang dipercayakan Allah memipin rakyatnya, tetapi dia kemudian menipu rakyat, maka jika dia mati, Allah mengharamkan surga baginya”. (Hadits Shahih Muslim: 114) *Izhar Ilyas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar