MENURUT adagium, mulutmu harimaumu, akan menerkam kepalamu. Bila sebatas itu, mungkin tidak seberapa. Tetapi bila akibat mulut yang tidak terjaga, kita lalu terseret ke zona syirik, inilah yang kita takutkan. Sebab, sudah teramat sering kita mendengar, ada saja orang menghubung-hubungkan antara suatu kejadian atau peristwa dengan diri seseorang atau sesuatu yang dipakainya.
Terkait demikian, dari Zaid bin Khalid ra katanya: "Kami berangkat bersama Rasulullah SAW pada tahun peperangan Hudaibiyah. Kami kehujanan pada suatu malam. Rasulullah shalat subuh bersama kami, kemudian beliau menghadap kami lalu bersabda: "Tahukah kamu apa yang difirmankan Rabbmu?". Kami menjawab: "Allah dan RasulNya yang lebih mengetahui". Beliau kemudian bersabda, Allah berfirman: "Di pagi hari ada diantara hambaKu beriman dan kafir kepadaKu". Barang siapa berkata: "Kami dihujani dengan rahmat Allah, rezki Allah dan karunia Allah, maka dia beriman dengan Aku dan kafir dengan bintang-bintang; adapun orang yang berkata: "Kami dihujani karena bintang itu, maka dia beriman kepada bintang dan kafir kepadaKu". (Hadits Shahih Bukhari: 1563) *Izhar Ilyas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar