Selasa, 03 Januari 2012

Menjawab Keragu-raguan

Oleh Izhar Ilyas

Saudaraku se'aqidah.

Terkait persoalan Natal dan Tahu Baru yang saya sebar melalui FB, agar hal tersebut tidak di salah mengerti dan di salah pahami, sekilas dapat saya kemukakan sebagai berikut.

Masalah kita bukan persoalan penanggalan. Itu bukanlah sesuatu yang penting dalam "kasus" ini. Tapi esensi masalahnya adalah bahwa perayaan tahun baru, tidak bisa di pisah lepaskan dari perayaan natal. Dalam hal ini keduanya ibarat dua sisi mata uang, sehingga lahir ucapan: "Selamat Natal dan Tahun Baru"
Nah...... terkait dengan itu........ ditilik dari sudut 'aqidah, bukankah Allah SWT dalam Surat Al Maidah ayat 72 dan 73 telah sangat dan amat tegas berfirman, artinya:

"Sungguh, telah kafir orang-orang yang berkata, "Sesungguhnya Allah itu dialah Al-Masih putra Maryam." Padahal Al-Masih (sendiri) berkata, "Wahai Bani Israel! Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu." Sesungguhnya barang siapa mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka sungguh, Allah mengharamkan surga baginya, dan tempatnya ialah neraka. Dan tidak ada seorang penolong pun bagi orang-orang zalim itu."


"Sungguh, telah kafir orang yang mengatakan bahwa Allah adalah salah satu dari yang tiga, pada hal tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan, pasti orang-orang yang kafir di antara mereka akan ditimpa azab yang pedih."

Saudaraku seiman.

Bila telah demikian halnya........ lalu bagaimana mungkin ........ seorang mukmin bisa bersukacita merayakan hari-hari tersebut.  Wallahu a'lam.

2 komentar:

  1. Masalah Natal adalah masalah yang memmang selalu menjadi persoalan umat Islam tiap tahunnya.
    banyak Umat Islam yang tidak paham tentang hal ini akibatnya tidak sedikit dari mereka yang mengucapkan selamat kepada Kristen, tidak sedikit pula mereka yang rela berpakaian ala Sinterklas di toko-toko, padahal mereka muslim.

    padahal jelas dari hadits Nabi Man Tasyabbaha Biqaumin fahuwa minhum..

    siapa yang menyerupai suatu kaum (dalam agama) maka ia termasuk dari kaum tersebut..

    Persoalannya memang sangat rumit, ditambah lagi di negeri ini ada sekelompok orang dari Muslim yang menyandang gelar Liberal, membolehkan natal bersama. kemudian dari pihak Kristen sendiri juga menggencarkan mengajak umat Islam untuk natal Bersama seperti yang dilakukan oleh Staff IDI dengan memelintir ayat-ayat Al-Qur'an lalu menyimpulkan umat Islam harus merayakan Natal..

    Wallahu A'lam Bis Shawab
    Menjawab Kebohongan Situs IsadanIslam.com Wajibkah Umat Islam dan Kristen Merayakan Natal?

    BalasHapus
  2. Tersebab demikian mari kita saling ingat mengingatkan. Sebab, bukankah dalam Al Quran SuratAz-Zaariyaat, ayat 55 Allah SWT telah berfirman, artinya: "Dan tetaplah memberi peringatan, karena sesungguhnya peringatan itu bermanfa'at bagi orang-orang mukmin."

    BalasHapus