Senin, 28 Februari 2011

Kesombongan dan Kebenaran

BILA kesombongan atau keangkuhan berhasil diinjeksikan iblis ke dalam diri kita umat manusia, maka manusia itu dipastikan buta terhadap kebenaran. Seperti difirmankan dalam Surat Asy Syu’ara ayat 49, begitulah yang terjadi dalam diri Fir’aun: “Dia (Fir’aun) berkata: ‘Mengapa kamu beriman kepada Musa sebelum aku memberi izin kepadamu? Sesungguhnya dia pemimpinmu yang mengajarkan sihir. Nanti kamu pasti akan tahu (akibat perbuatanmu). Pasti akan aku potong tangan dan kakimu bersilang dan sungguh akan aku salib kamu semuanya”.
Begitulah, memetik hikmah dari sejarah kehidupan Fir’aun, Karun, Abu Lahab, Abu Jahal dan lain sebagainya, marilah kita setulus hati berazam untuk tidak menjadi orang yang sombong, agar nilai-nilai kebenaran mudah menyatu, masuk ke dalam diri kita. Semoga. *Izhar Ilyas

Sabtu, 26 Februari 2011

Kejujuran Dan Kedustaan

KENIKMATAN dan kebahagiaan hidup tidak akan pernah dirasakan bila di dalamnya kita berkecipak dengan kebohongan. Terkait demikian dari ‘Abdullah ra. katanya Rasulullah SAW bersabda: “Hendaklah selalu kamu berlaku jujur. Karena berlaku jujur membimbing kepada kebajikan, dan kebajikan membawa ke surga. Seseorang yang senantiasa berlaku jujur dan berusaha mempertahankan (mencari) kejujuran, maka dia dicatat Allah sebagai ‘shiddiq’ (orang yang jujur). Dan hindarilah olehmu dusta, karena sesungguhnya dusta itu membimbing kepada kejahatan, dan kejahatan membawa ke neraka. Seseorang yang senantiasa berdusta dan mempertahankan kedustaan, maka ia dicatat Allah Ta’ala sebagai ‘kazaab’ (si pendusta atau pembohong)”. (Hadits Shahih Muslim: 2234) *Izhar Ilyas

Kamis, 24 Februari 2011

Tiga Hari Nonstop Main Games, Pria Cina Meninggal


Republika
Republika – Kamis, 24 Februari
Tiga Hari Nonstop Main Games, Pria Cina Meninggal
REPUBLIKA.CO.ID,BEIJING – Seorang warga Cina dikabarkan tewas setelah tiga hari berturut-turut menghabiskan waktunya bermain game online. Sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, pria berusia 30 tahun yang tidak disebutkan namanya itu sempat kehilangan kesadaran karena selama tiga hari tidak makan dan tidur.

Menurut BBC, pria tersebut menghabiskan waktunya selama tiga hari terakhir di sebuah kafe warnet di pinggirian kota Beijing. Sejumlah pengunjung kafe internet yang berada di lokasi kejadian itu segera melarikan pria tersebut ke rumah sakit terdekat untuk memperoleh pertolongan. Namun sayang, nyawanya tidak terselamatkan.

Sebelum tewas, pria tersebut mengaku telah menghabiskan uang senilai 1.500 dolar AS (Rp 13 juta) untuk memuaskan hobinya tersebut. Kasus serupa sebenarnya pernah terjadi pada 2005. Seorang pria berusia 28 tahun saat itu ditemukan tewas di Korea Selatan setelah bermain game online selama 50 jam nonstop.

Saat ini warga yang menggunakan internet untuk memenuhi kebutuhan informasi di Cina mencapai 450 juta orang. Mereka umumnya adalah anak muda atau remaja. Jumlah tersebut termasuk mereka yang menggunakannya untuk permainan game online.

Menurut blogs.FT.com, hasil riset menunjukkan puluhan juta pemuda di Cina telah kecanduan permainan internet. Meski penguasa Cina telah membatasi penggunaan fasilitas komunikasi tersebut karena alasan keamanan, jumlah pengguna jasa permainan melalui internet di Cina telah melampaui angka pengguna permainan internet di Amerika Serikat.

Minuman Keras

SYARI’AT Islam dengan berbagai aturan dan ketentuannya, dimaksudkan untuk membangun atau menciptakan keselamatan bagi umat manusia, baik jasmani maupun rohani, individu maupun masyarakat, di dunia terlebih lagi kelak di akhirat. Begitulah, Islam sangat mengharamkan sesuatu yang merusak berbagai kemashlahatan kehidupan tersebut, salah satu di antaranya adalah khamar atau miras. Terkait demikian, dari Abu Musa r.a ia berkata: “Yaa Rasulullah! Saya tinggal di suatu daerah di mana orang membuat sejenis minuman keras dari madu dan dinamakan mereka al-bit’u dan sejenis minuman keras lagi dari gandum dan mereka namakan al-mizru”. Rasulullah SAW bersabda: “Kullu muskirin haramun”. (Setiap minuman yang memabukkan adalah haram) (Hadits Shahih Bukhari: 1717) *Izhar Ilyas

Rabu, 23 Februari 2011

Pria Ini Punya Istri 39 Orang


Pria Ini Punya Istri 39 Orang
GUWAHATI, KOMPAS.com — Ungkapan ”semakin banyak, semakin asyik” cocok untuk Ziona Chana (66). Pria India itu punya 39 istri, 94 anak, dan 33 cucu, tinggal di rumah berlantai empat dengan 100 kamar di pegunungan terpencil Negara Bagian Mizoram, India timur laut.

Pemimpin sekte Chana itu membagi tugas dengan meminta istrinya bergantian masak, anak perempuannya membersihkan rumah dan mencuci, serta anak laki-lakinya bertani dan beternak.

Semuanya ada 167 orang dalam keluarga itu, yang menghabiskan 91 kilogram beras dan lebih dari 59 kg kentang setiap hari. Mereka hidup dari hasil pertanian dan sumbangan dari pengikutnya yang berjumlah 400 keluarga. (Reuters/Was)

Berdusta Atas Nama Allah

BERDUSTA atas nama Allah, sungguh merupakan kezaliman yang sangat dan amat luar biasa. Terkait demikian, Dia berfirman: “Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang membuat-buat kedustaan terhadap Allah atau yang berkata: “Telah diwahyukan kepadaku”. Padahal tidak diwahyukan sesuatupun kepadanya, dan orang yang berkata: “Aku akan menurunkan seperti apa yang diturunkan Allah”. (Alangkah ngerinya) sekiranya engkau melihat pada waktu orang-orang zalim dalam keadaan sakratul maut, sedang para malaikat memukulkan tangannya (sambil berkata): “Keluarkanlah nyawamu”. Pada hari ini kamu dibalas dengan siksaan yang menghinakan, karena kamu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu menyombongkan diri terhadapNya”. (QS Ak An’am: 93) *Izhar Ilyas

Selasa, 22 Februari 2011

Bising Lalu Lintas Ikut Picu Stroke

VIVAnews
By Siswanto, Lutfi Dwi Puji AstutiSelasa, 22 Februari
Sepeda Motor
VIVAnews – Tinggal di kota besar seperti Jakarta, rasanya tidak akan bisa lepas dari kebisingan dan kemacetan lalu lintas. Hati-hatilah terhadap keadaan ini. Penelitian di Denmark menyebutkan seseorang yang terlalu sering terkena paparan kebisingan, risiko terkena stroke akan meningkat, khususnya bagi mereka yang berusia 65 tahun ke atas.

Penelitian untuk menyelidiki hubungan antara kebisingan lalu lintas jalan dan risiko stroke ini merupakan yang pertama kali dilakukan. Hasilnya menjelaskan bahwa orang yang berusia kurang dari 65 tahun kecil kemungkinan terkena peningkatan risiko stroke setelah kena paparan kebisingan.

Kisah Lesbian Inggris Menikah Secara Islam


TEMPO Interaktif,  Sarah dan Asra bertemu pada Ramadan tiga tahun lalu. Mereka berkenalan di sebuah acara buka puasa. "Kami berbincang, lalu sepakat untuk berkencan," kata Asra seperti dikutip dari BBC, Minggu (20/2). 

Saat kencan, Asra dan Sarah berbicara dari hati ke hati, bertukar pengetahuan tentang Islam. "Empat jam kami kencan, mulai dari makan malam, minum kopi, berjalan kaki," ujar Sarah. Satu jam setelah kencan, Sarah langsung mengajak Asra menikah. "Terdengar aneh, tapi kami ingin melakukannya secara terhormat." 

Asra menerima ajakan menikah Sarah. Mereka setuju untuk melakukan pernikahan secara Islam. Masalah muncul, tradisi nikah secara Islam biasanya dilakukan oleh pasangan pria dan perempuan. 

Pembuat Bencana

SEBAGAI dinullah misi Islam adalah untuk menyelamatkan hidup dan kehidupan umat manusia, baik di alam dunia terlebih lagi untuk kehidupan di alam akhirat kelak. Pada konteks demikian Islam anti pemaksaan dan sangat amat membenci kekerasan (baca: sepanjang Islam tidak dikerasi dan atau dinodai sebagaimana yang telah dilakukan Ahmadiyah laknatullah).

Begitulah, sejatinya kekerasan sangat dikutuk dan dibenci dalam Islam, sebab perilaku demikian adalah cerminan perangai iblis laknatullah si penebar bencana. Terkait demikian dari Jabir r.a katanya dia mendengar Rasulullah SAW bersabda: “Singasana iblis berada di bawah lautan. Dari sana dia mengirim pasukannya untuk membuat fitnah (mengacau atau membencanai) umat manusia. Maka siapa yang lebih besar membuat bencana, dialah yang lebih besar jasanya (terhormat) di kalangan mereka”. (Hadits Shahih Muslim: 2408) *Izhar Ilyas

Senin, 21 Februari 2011

Mentauhidkan Allah

SESUNGGUHNYA tugas para Rasul adalah menyibak kemusyrikan dari pandangan manusia, sehingga mereka benar-benar hanya menghambakan diri kepada Allah SWT. Begitulah, terkait berhala-berhala yang dijadikan sembahan manusia selain diriNya, Allah SWT berfirman, artinya: “Apakah mereka (berhala-hala) mempunyai kaki untuk berjalan, atau mempunyai tangan untuk memegang dengan keras, atau mempunyai mata untuk melihat, atau mempunyai telinga untuk mendengar? Katakanlah Muhammad: “Panggilah berhala-berhalamu yang kamu anggap sekutu Allah, kemudian lakukanlah tipu daya (untuk mencelakakan)ku, dan jangan kamu tunda lagi. Sesungguhnya pelindungku adalah Allah yang telah menurunkan Kitab (Al Quran). Dia melindungi orang-orang yang saleh”. (QS Al A’raf: 195 – 196) *Izhar Ilyas

Minggu, 20 Februari 2011

Kamar Tidur

SEJATINYA kamar tidur bagi pasangan keluarga adalah ruang pribadi. Terkait aturan memasukinya Allah SWT telah berfirman: “Wahai orang-orang yang beriman! Hendaklah hamba sahaya (laki-laki dan perempuan) yang kamu miliki, dan orang-orang yang belum baligh (dewasa) si antara kamu, meminta izin kepada kamu pada tiga kali (kesempatan), yaitu sebelum shalat subuh, ketika kamu menanggalkan pakaian (luar)mu ditengah hari dan setelah shalat ‘Isya (itulah) tiga aurat (waktu) bagi kamu. Tidak ada dosa bagimu dan tidak (pula) bagi mereka selain dari (tiga waktu) itu, mereka keluar masuk melayani kamu, sebagian kamu atas sebagian yang lain. Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat itu kepadamu. Dan Allah Mahamengetahui lagi Mahabijaksana". (QS An-Nuur: 58) .*Izhar Ilyas

Kecemasan Rasulullah

TIDAK berlebihan, bila setelah melihat kehangatan ukhuwah islamiyah antara kaum Muhajirin dengan kaum Anshar, kemudian timbul segumpal kecemasan dalam diri Rasulullah SAW. Begitulah, dari ‘Abdullah bin ‘Amru bin ‘Ash ra. Rasulullah bersabda: “Apabila Persia dan Rum ditaklukkan, kamu akan menjadi umat yang mana? Kata ‘Abdurrahman bin ‘Auf, kami menjawab: “Menjadi umat sebagai yang diperintahkan Allah!” Sabda Rasulullah SAW: “Atau mungkin tidak begitu, di mana kamu berlomba-lomba dengan kemewahan dunia, kemudian iri-mengiri, kemudian saling tidak mau tahu, kemudian saling memusuhi dan sebagainya. Kemudian kamu pergi kepada orang-orang Muhajirin yang serba melarat. Lalu kamu perbudak sebagian mereka atas sebagaian yang lain”. (Hadits Shahih Muslim: 2493)*Izhar Ilyas

Sabtu, 19 Februari 2011

Perihal Makanan

BILA Allah SWT membolehkan atau melarang sesuatu, pasti terdapat berbagai hikmah di balik suruhan atau larangan itu. Begitulah, berkenaan dengan makanan misalnya, padanya tidak kurang terdapat berbagai larangan dan suruhan tersebut.

Terkait hal di atas Allah SWT berfirman, artinya: “Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezki yang telah diberikan Allah kepadamu; dan syukurilah nikmat Allah, jika kamu hanya menghambakan diri kepadaNya. Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan  atasmu bangkai, darah, daging babi, dan (hewan) yang disembelih dengan (menyebut nama) selain Allah, tetapi barangsiapa terpaksa (memakannya) bukan karena menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka sungguh, Allah Mahapengampun lagi Mahapenyayang”. (QS An-Nahal: 114 – 115) *Izhar Ilyas

Kamis, 17 Februari 2011

“Belajar Fisika Secara Islami”

Senin, 30 Agustus 2010
JURNAL Islamia-Republika, Kamis (19/8/2010) mengangkat tema menarik tentang “Bagaimana Belajar Ilmu Fisika Secara Islami”. Sebagian orang menduga bahwa ilmu alam bersifat netral agama. Siapa saja belajar fisika, beragama apa pun dia, hasilnya tetap sama. Listrik akan tetap menyala, ketika saklar dipencet. Siapa pun yang memencet, apakah dia muslim atau kafir, hasilnya tetap sama saja. Jadi, wajar jika ada yang bertanya, apa ada cara belajar Ilmu Fisika yang Islami?
Pertanyaan itulah yang dijawab Usep Muhamamd Ishad, kandidat Doktor Ilmu Fisika di ITB Bandung, yang juga peneliti INSISTS.
Dalam artikelnya, Usep menguraikan, bahwa yang sebenarnya perlu diislamkan saat belajar Ilmu Fisika adalah pikiran pelajar, mahasiswa, atau peneliti saat menghadapi fenomena alam.
Seorang Muslim melihat alam semesta ini sebagai “ayat-ayat Allah”, karena itu saat mengamati dan meneliti fenomena alam, mereka bukan saja berusaha mendapatkan temuan-temuan baru di bidang sains, tetapi juga meyakini bahwa di balik alam semesta yang begitu teratur ini ada Yang Maha Pencipta (Al-Khaliq).

PROF. Azyumardi: Pendidikan Islam di IAIN adalah “Islam Liberal”

Last Updated on Tuesday, 25 January 2011 03:25 Tuesday, 25 January 2011 03:11
Written by Adian Husaini
Azyumardi Azra [foto: republika]
“Sebagai lembaga akademik, kendati IAIN terbatas memberikan pendidikan Islam kepada mahasiswanya, tetapi Islamyang diajarkan adalah Islam yang liberal. IAIN tidak mengajarkan fanatisme mazhab atau tokoh Islam, melainkan mengkaji semua mazhab dan tokoh Islam tersebut dengan kerangka, perspektif dan metodologi modern. Untuk menunjang itu, mahasiswa IAIN pun diajak mengkaji agama-agama lain selain Islam secara fair, terbuka, dan tanpa prasangka. Ilmu perbandingan agama menjadi mata kuliah pokok mahasiswa IAIN.”
“Jika di pesantren mereka memahami dikotomi ilmu: Ilmu Islam (naqliyah dan ilmu keagamaan) dan ilmu umum (sekuler dan duniawiah), maka di IAIN merekadisadarkan bahwa hal itu tidak ada. Di IAIN mereka bisa memahami bahwa belajar sosiologi, antropologi, sejarah, psikologi, sama pentingnya dengan belajar ilmu Tafsir al-Quran. Bahkan ilmu itu bisa berguna untuk memperkaya pemahaman mereka tentang tafsir. Tetapi, IAIN tidak mengajarkan apa yang sering disebut dengan “islamisasi ilmu pengetahuan” sebab semua ilmu yang ada di dunia ini itu sama status dan arti pentingnya bagi kehidupan manusia.”

Pengaruh Teman

TEMAN, sahabat dan atau apapun sebutannya, keberadaannya sangat berarti dan penting dalam hidup dan kehidupan kita. Begitulah, tidak seorangpun kita yang tidak mempunyai teman. Ditilik dari sudut pengaruh, secara umum teman bisa membahagiakan, namun sebaliknya juga bisa menyengsarakan.

Terkait hal demikian, dari Abu Musa r.a katanya Rasulullah SAW bersabda: “Perumpamaan duduk dengan orang baik-baik dibandingkan dengan duduk bersama orang jahat, seumpama penjual kesturi dan dapur tukang besi. Engkau tidak akan lepas dari pemilik kesturi. Ada kalanya engkau membeli kesturi itu, sekurang-kurangnya mencium baunya. Sedangkan dapur tukang besi, membakar tubuhmu atau sekurang-kurangnya engkau mencium bau busuknya”. (Hadits Shahih Bukhari: 1033) *Izhar Ilyas

Rabu, 16 Februari 2011

Bantahan Salafiyyin Terhadap Fitnah

By sahabatkehidupan




Kepada sahabat semua berikut ini saya sampaikan bantahan terhadap fitnah yang di tujukan kepada pengikut Salaf, perlu di ketahui bahwa pengikut salaf yang biasa di sebut dengan salafy adalah kaum muslimin yang berusaha menjalani ajaran Islam di atas Manhaj Salaf yaitu dengan mengikuti ajaran Islam sesuai dengan pemahaman Rasululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam, Para sahabat Rosululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam, Tahobi’in, Thobi’ut wa Thabi’in, mereka ingin mengamalkan ajaran Islam secara murni, sesuai Al-Qur’an, dan Sunnah Rosulolloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam menurut pemahaman Salaf, tidak menjalankan ibadah kecuali jika ada dalil yang shohih, mereka tidak berambisi pada kekuasaan, yang mereka lakukan adalah memperbaiki di mulai dari diri sendiri, keluarga, dan masyarakat jika semua baik di atas ajaran Islam maka secara otomatis akan berdampak positif bagi kaum muslimin dan negara, jadi tidak tergesa-gesa seperti kaum Hizbiyyun / Harokiyyun yang mereka menggembar-gemborkan di tegakkannya Daulah Islam padahal Rosululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam tujuan inti dakwahnya adalah menegakkan Tauhid yang juga inti dakwah para Nabi dan Rasul sebelumnya, adapun Daulah Islam adalah buah dari dakwah tersebut bukan tujuan dari dakwah..

Energi Ilahiyah

HANYA orang mukmin yang tidak dicekam rasa takut dan cemas berlebihan dalam mengharungi samudera hidup dan kehidupan ini. Sebab, dirinya bagai telah dialiri energi ilahiyah yang memancar dari wahyuNya,  artinya: “… Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tidak ada yang dapat menolaknya dan tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia" (Surat Ar-Ra’ad ayat 11).

Selanjutnya, energi ilahiyah itu semakin lebih dahsyat lagi mengalir pada diri mereka setelah mereka membaca firmanNya dalam Surat Ali Imran ayat 159, artinya: “… Kemudian apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakkal”. Lalu tersebab demikian, merekapun bertawakkal kepadaNya. Subhanallah. *Izhar Ilyas

Selasa, 15 Februari 2011

Ahmadiyah, Kelompok Sesat Pengikut Nabi Palsu

Ahmadiyah adalah gerakan yang lahir pada tahun 1900M, yang dibentuk oleh pemerintah kolonial Inggris di India. Didirikan untuk menjauhkan kaum muslimin dari agama Islam dan dari kewajiban jihad dengan gambaran/bentuk khusus, sehingga tidak lagi melakukan perlawanan terhadap penjajahan dengan nama Islam. Gerakan ini dibangun oleh Mirza Ghulam Ahmad Al-Qadiyani. Corong gerakan ini adalah “Majalah Al-Adyan” yang diterbitkan dengan bahasa Inggris.

SIAPAKAH MIRZA GHULAM AHMAD ? 

Mirza Ghulam Ahmad hidup pada tahun 1839-1908M. Dia dilahirkan di desa Qadian, di wilayah Punjab, India tahun 1839M. Dia tumbuh dari keluarga yang terkenal suka khianat kepada agama dan negara. Begitulah dia tumbuh, mengabdi kepada penjajahan dan senantiasa mentaatinya. Ketika dia mengangkat dirinya menjadi nabi, kaum muslimin bergabung sibuk membahas dirinya sehingga mengalihkan perhatian dari jihad melawan penjajahan Inggris. Oleh pengikutnya dia dikenal sebagai orang yang suka menghasut/berbohong, banyak penyakit, dan pecandu narkotik.

Pemerintah Inggris banyak berbuat baik kepada Ahmadiyah. Sehingga dia dan pengikutnya pun memperlihatkan loyalitas kepada pemerintah Inggris.

Di antara yang melawan dakwah Mirza Ghulam Ahmad adalah Syaikh Abdul Wafa’, seorang pemimpin Jami’ah Ahlul Hadits di India. Beliau mendebat dan mematahkan hujjah Mirza Ghulam Ahmad, menyingkap keburukan yang disembunyikan Mirza Ghulam Ahmad, kekufuran serta penyimpangan pengakuannya.

Ketika Mirza Ghulam Ahmad masih juga belum kembali kepada petunjuk kebenaran, Syaikh Abul Wafa’ mengajaknya ber-mubahalah (berdoa bersama), agar Allah mematikan siapa yang berdusta di antara mereka, dan yang benar tetap hidup. Tidak lama setelah bermubahalah, Mirza Ghulam Ahmad menemui ajalnya tahun 1908M.

Pada awalnya Mirza Ghulam Ahmad berdakwah sebagaimana para da’i Islam yang lain, sehingga berkumpul di sekelilingnya orang-orang yang mendukungnya. Selanjutnya dia mengklaim bahwa dirinya adalah seorang mujaddid (pembaharu). Pada tahap berikutnya dia mengklaim dirinya sebagai Mahdi Al-Muntazhar dan Masih Al-Maud. Lalu setelah itu mengaku sebagai nabi dan menyatakan bahwa kenabiannya lebih tinggi dan agung dari kenabian Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Dia mati meninggalkan lebih dari 50 buku, buletin serta artikel hasil karyanya.

Di antara kitab terpenting yang dimilikinya berjudul Izalatul Auham, I’jaz Ahmadi, Barahin Ahmadiyah, Anwarul Islam, I’jazul Masih, At-Tabligh dan Tajliat Ilahiah.

PEMIKIRAN DAN KEYAKINAN AHMADIYAH

1). Meyakini bahwa Mirza Ghulam Ahmad adalah Al-Masih yang dijanjikan.

2). Meyakini bahwa Allah berpuasa dan melaksanakan shalat, tidur dan mendengkur, menulis dan menyetempel, melakukan kesalahan dan berjimak. (Mahatinggi Allah setinggi-tingginya dari apa yang mereka yakini).

3). Keyakinan Ahmadiyah bahwa tuhan mereka adalah Inggris, karena dia berbicara dengannya menggunakan bahasa Inggris.


4). Berkeyakinan bahwa Malaikat Jibril datang kepada Mirza Ghulam Ahmad, dan memberikan wahyu dengan diilhamkan sebagaimana Al-Qur’an.


5). Menghilangkan aqidah/syariat jihad dan memerintahkan untuk mentaati pemerintah Inggris, karena menurut mereka pemerintah Inggris adalah waliyul amri (pemerintah Islam) sebagaimana tuntunan Al-Qur’an.


6). Seluruh orang Islam menurut mereka kafir sampai mau bergabung dengan Ahmadiyah. Seperti bila ada laki-laki atau perempuan dari golongan Ahmadiyah yang menikah dengan selain pengikut Ahmadiyah, maka dia kafir.


7). Membolehkan khamer (minuman keras / memabukan), opium, ganja dan apa saja yang memabukkan.


8). Mereka meyakini bahwa kenabian tidak ditutup dengan diutusnya Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, akan tetapi terus ada. Allah mengutus rasul sewaktu-waktu jika dibutuhkan. Dan Mirza Ghulam Ahmad adalah nabi yang paling utama dari para nabi yang lain.


9). Mereka mengatakan bahwa tidak ada Al-Qur’an selain apa yang dibawa oleh Mirza Ghulam Ahmad. Dan tidak ada Al-Hadits selain apa yang disampaikan di dalam majelis Mirza Ghulam Ahmad. Serta tidak ada nabi melainkan berada di bawah pengaturan Mirza Ghulam Ahmad.


10). Meyakini bahwa kitab suci mereka diturunkan (dari langit), bernama Al-Kitab Al-Mubin, bukan Al-Qur’an Al-Karim yang ada di tangan kaum muslimin.


11). Mereka meyakini bahwa Al-Qadian (tempat awal gerakan ini) sama dengan Madinah Al-Munawarah dan Mekkah Al-Mukarramah ; bahkan lebih utama dari kedua tanah suci itu, dan suci tanahnya serta merupakan kiblat mereka dan kesanalah mereka berhaji.


12). Mereka meyakini bahwa mereka adalah pemeluk agama baru yang indenpenden, dengan syarat yang indenpenden pula, seluruh teman-teman Mirza Ghulam Ahmad sama dengan sahabat Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

AKAR PEMIKIRAN DAN KEYAKINAN AHMADIYAH

1). Bermula dari gerakan orientalis bawah tanah yang dilakukan oleh Sayyid Ahmad Khan yang menyebarkan pemikiran-pemikiran menyimpang ; yang secara tidak langsung telah membuka jalan bagi munculnya gerakan Ahmadiyah.

2). Inggris menggunakan kesempatan ini dan membuat gerakan Ahmadiyah, dengan memilih untuk gerakan ini seorang lelaki pekerja dari keluaga bangsawan.

3). Pada tahun 1953M, terjadilah gerakan sosial nasional di Pakistan menuntut diberhentikannya Zhafrillah Khan dari jabatannya sebagai menteri luar negeri. Gerakan itu dihadiri oleh sekitar 10 ribu umat muslim, termasuk pengikut kelompok Ahmadiyah, dan berhasil menurunkan Zhafrillah Khan dari jabatannya.

4). Pada bulan Rabiul Awwal 1394H, bertepatan dengan bulan April 1974M dilakukan muktamar besar oleh Rabhithah Alam Islami di Mekkah Al-Mukarramah yang dihadiri oleh tokoh-tokoh lembaga-lembaga Islam seluruh dunia. Hasil muktamar memutuskan “Kufurnya kelompok ini dan keluar dari Islam. Meminta kepada kaum muslimin berhati-hati terhadap bahaya kelompok ini dan tidak bermu’amalah dengan pengikut Ahmadiyah, serta tidak menguburkan pengikut kelompok ini di pekuburan kaum Muslimin”.

5). Majelis Rakyat (Parlemen) Pakistan melakukan debat dengan gembong kelompok Ahmadiyah bernama Nasir Ahmad. Debat ini berlangsung sampai mendekati 30 jam. Nasir Ahmad menyerah/tidak mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan, dan tersingkaplah kedok kufurnya kelompok ini. Maka majelis parlemen mengeluarkan keputusan bahwa kelompok ini lepas dari agama Islam.

HAL-HAL YANG MEWAJIBKAN KAFIRNYA MIRZA GHULAM AHMAD

1). Pengakuannya sebagai nabi.

2). Menghapus kewajiban jihad dan mengabdi kepada penjajah.

3). Meniadakan berhaji ke Mekkah dan menggantinya dengan berhaji ke Qadian.

4). Penyerupaan yang dilakukannya terhadap Allah dengan manusia.

5). Kepercayaannya terhadap keyakinan tanasukh (menitisnya ruh) dan hulul (bersatunya manusia dengan tuhan).

6. Penisbatannya bahwa Allah memiliki anak, serta klaimnya bahwa dia adalah anak tuhan.


7). Pengingkarannya terhadap ditutupnya kenabian oleh Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan membuka pintu bagi siapa saja yang menginginkannya.

PENYEBARAN DAN AKTIFITAS AHMADIYAH

1). Penganut aliran Ahmadiyah kebanyakan hidup di India dan Pakistan dan sebagian kecilnya di Israel dan wilayah Arab. Mereka senantiasa membantu penjajah agar dapat membentuk/membangun sebuah markas di setiap negara di mana mereka berada.

2). Ahmadiyah memiliki pekerjaan besar di Afrika dan pada sebagian negara-negara Barat. Di Afrika saja mereka beranggotakan kurang lebih 5000 mursyid dan da’i yang khusus merekrut manusia kepada kelompok Ahmadiyah. Dan aktifitas mereka secara luas memperjelas bantuan/dukungan mereka terhadap penjajahan.

3). Keadaan kelompok Ahmadiyah yang sedemikian, ditambah perlakuan pemerintah Inggris yang memanjakan mereka, memudahkan para pengikut kelompok ini bekerja menjadi pegawai di berbagai instansi pemerintahan di berbagai negara, di perusahaan-perusahaan dan persekutuan-persekutuan dagang. Dari hasil kerja mereka itu dikumpulkanlah sejumlah dana untuk membiayai dinas rahasia yang mereka miliki.

4). Dalam menjalankan misi, mereka merekrut manusia kepada kelompok Ahmadiyah dengan segala cara, khsusnya media massa. Mereka adalah orang-orang yang berwawasan dan banyak memiliki orang pandai, insinyur dan dokter. Di Inggris terdapat stasiun pemancar TV dengan nama “TV Islami” yang dikelola oleh penganut kelompok Ahmadiyah.

PEMIMPIN-PEMIMPIN AHMADIYAH

1). Pemimpin Ahmadiyah sepeninggal Mirza Ghulam Ahmad bernama Nuruddin. Pemerintah Inggris menyerahkan kepemimpinan Ahmadiyah kepadanya dan diikuti para pendukungnya. Di antara tulisannya berjudul “Fashlb Al-Khithab”.

2). Pemimpin lainnya adalah Muhammad Ali dan Khaujah Kamaluddin. Amir Ahmadiyah di Lahore. Keduanya adalah corong dan ahli debat kelompok Ahmadiyah.

Muhammad Ali telah menulis terjemah Al-Qur’an dengan perubahan transkripnya ke dalam bahasa Inggris. Tulisannya yang lain. Haqiqat Al-Ikhtilaf An-Nubuwah Fi Al-Islam dan Ad-Din Al-Islami.

Khaujah Kamaluddin menulis kitab yang berjudul Matsal Al-A’la Fi Al-Anbiya serta kitab-kitab lain.

Jamaah Ahmadiyah Lahore ini berpandangan bahwa Mirza Ghulam Ahmad hanyalah seorang mujadid. Tetapi yang berpandangan seperti ini dan yang tidak, mereka sama saja saling mengadopsi satu sama lain.

3). Muhammad Shadiq, mufti kelompok Ahmadiyah. Di antara tulisannya berjudul Khatam An-Nabiyyin.

4). Basyir Ahmad bin Ghulam, pemimpin pengganti kedua setelah Mirza Ghulam Ahmad. Di antara tulisannya berjudul Anwar Al-Khilafah, Tuhfat Al-Muluk, Haqiqat An-Nubuwwah.

5). Dzhafrilah Khan, menteri luar negeri Pakistan. Dia memiliki andil besar dalam menolong kelompok sesat ini, dengan memberikan tempat luas di daerah Punjab sebagai markas besar Ahmadiyah sedunia, dengan nama Robwah Isti’aroh (tanah tinggi yang datar) yang diadopsi dari ayat Al-Qur’an.

“Dan Kami melindungi mereka di suatu Robwah Isti’aroh (tanah tinggi yang datar) yang banyak terdapat padang-padang rumput dan sumber-sumber air bersih yang mengalir” [Al-Mukminun : 50]

KESIMPULAN

Ahmadiyah adalah kelompok sesat yang tidak ada hubungannya dengan Islam. Aqidah (keyakinan) mereka berbeda dengan keyakinan agama Islam dalam segala hal. Kaum Muslimin perlu diperingatkan atas aktifitas mereka, setelah para ulama Islam memfatwakan bahwa kelompok ini kuffur.

[Disalin dari Majalah Fatawa Vol. 06. Th. II 1425H/2004M. Disusun dan dialihbahasakan Abu Asiah, Alamat Redaksi Islamic Center Bin Baz, Karanggayam, Sitimulyo, Piyungan, Bantul – Yogyakarta]
_______
Maraji’
[1]. Al-Mausu’ah Al-Muyassarah Fi Al-Adyan Wa Al-Madzahib Wa Al-Ahzab Al-mu’ashirah, oleh DR Mani’ Ibnu Hammad al-Jahani
[2]. Tabshir Al-Adhan bi Ba’di Al-Madzahib wa Al-Adyan, oleh Muhammad As-Sabi’i

Sabtu, 12 Februari 2011

Revolusi di Mesir Bukan Revolusi Islam

Revolusi yang sedang terjadi di Mesir saat ini tidak diprakarsai oleh kelompok Islam Ikhwanul Muslimin ataupun bertujuan membuat revolusi Islam, seperti yang ditakutkan oleh pihak Barat.

Demikian ditegaskan para demonstran, yang hingga Sabtu (5/2/2011) masih menduduki Alun-alun Tahrir di pusat kota Kairo, Mesir, untuk menuntut lengsernya Presiden Hosni Mubarak.

Usama (20), mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Kairo, mengatakan, perkiraan para pengamat di media bahwa kelompok Ikhwanul Muslimin dipastikan akan memegang kekuasaan pasca-Mubarak adalah omong kosong belaka.

Sekjen Kemenag: Pemerintah akan Hati-hati Bersikap


Sekjen Kemenag: Pemerintah akan Hati-hati Bersikap
Liputan6.com, Jakarta: Sekjen Kementerian Agama Bahrul Hayat, Sabtu (12/2), mengatakan pihaknya akan berhati-hati menyikapi permintaan dari berbagai pihak, termasuk dari kalangan anggota DPR RI yang meminta agar Ahmadiyah dibubarkan.

"Kita yang pasti akan melakukan berbagai dialog dan dengar pendapat dengan pihak-pihak terkait, dengan ormas Islam, seluruh elemen yang ada kaitannya dengan Ahmadiyah dan dengan Ahmadiyah sendiri," kata Bahrul.

Komunitas Rindu Syariah & Khilafah

Ada Agenda sejumlah pihak pendukung Ahmadiyah (LSM yg kemungkinan mendapat dana asing), yang sistematis dan terencana ingin membawa masalah Ahmadiyah kedunia Internasional (PBB), ingin mengundang keterlibatan pihak asing (HAM PBB) untuk menekan pemerintah terkait kasus Ahmadiyah.  

 

Tanggal 28 Februari sampai 25 Maret nanti ada sidang Dewan HAM PBB ada sesi laporan pelapor khusus PBB untuk penyiksaan dan kebebasan beragama dan keyakinan, mereka akan membawa masalah ini kesana di Jenewa, Swiss oleh International NGOs Forum on Indonesia Development (Infid) yang akan membawa kasus itu


Kenapa peristiwa ini terjadi pada moment yg sama berdekatan dengan sidang dewan ham PBB ? juga terjadi hampir bersamaan dengan insiden temanggung ?


Peristiwa ini juga berdekatan dengan hari perayaan kerukunan ummat beragama sedunia beberapa hari sebelum insiden ?


Peristiwa ini, juga terjadi setelah adanya penelitian dari LSM SETARA INSTITUTE, yg mengkhawatirkan menguatnya anarksime di JABAR, setara institute adalah salah satu LSM liberal yg pernah bermasalah dengan sejumlah ormasi Islam, seperti FPI.


Jangan jangan ada upaya menyudutkan pemerintah, dengan mengundang pihak asing, bahwa pemerintah tidak becus menjaga kerukunan beragama, yg pada ujungnya menjadi legitimasi pemerintah untuk mendukung Ahmadiyah, bahkan bisa saja pembubaran ormas yg mereka anggap anarkis ?

Menyikapi Informasi

KEMAJUAN teknologi informasi, dewasa ini benar-benar amat spektakuler. Terkait demikian, bila kita tidak arif dan bijak menyikapi informasi yang bersileweran, bukan tidak mungkin kita akan menjadi korban tabrakan lajunya informasi tersebut.

Begitulah, hal yang seharusnya tidak terjadi, akhirnya terjadi. Lego pagai dan atau perkelahian masal antara sesama Saudara, ketakutan pada SMS maut yang tidak jelas juntrungnya dan lain sebagainya. Padahal, bukankah Allah SWT sehubungan dengan insformasi, berita atau kaba itu telah mengingatkan kita, artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Jika seseorang yang fasik datang kepadamu membawa suatu berita, maka telitilah kebenarannya, agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum karena kebodohan (kecerobohan), yang akhirnya kamu menyesali perbuatanmu itu”. (QS Al Hujurat: 6) *Izhar Ilyas

Segera Bertobat

BILA seorang mukmin terdorong berbuat dosa, ia segera istighfar memohon ampun kepadaNya. Sebab hal demikian telah diingatkan dalam firmanNya, artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Bertobatlah kepada Allah dengan tobat yang semurni-murninya (tobat nasuha), mudah-mudahan Rabbmu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak mengecewakan Nabi dan orang-orang yang beriman bersama dengannya; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka berkata: “Yaa Rabb kami, sempurnakanlah untuk  kami cahaya kami dan ampunilah kami; sungguh, Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu”. (QS At Tahrim:8) *Izhar Ilyas

Orang Bijak

ORANG BIJAK sejatinya adalah seorang mukmin yang dapat menangkap arti serta makna hidup dan kehidupan dunia dengan berbagai kenikmatan dan kesengsaraan yang terdapat di dalamnya. Lalu, orang tersebut dipastikan akan lebih mudah lagi menangkap hakikat dan makna kehidupan alam akhirat, yang kadar kesengsaraan dan kenikmatannya melebihi kehidupan dunia. Hanyasanya mereka itu saja orang yang senantiasa ingat akan peringatan Allah, artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan, dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan kepada mereka”. (QS At Tahrim: 6) *Izhar Ilyas

Jumat, 11 Februari 2011

KH Idris Hamid: Pembubaran Ahmadiyah Harga Mati

Headline
Jemaah Ahmadiyah – inilah.com/Wirasatria
Oleh:
Nasional – Kamis, 10 Februari 2011 | 14:57 WIB
INILAH.COM, Pasuruan – Penolakan terhadap eksistensi Ahmadiyah sebagai bagian dari Islam di Indonesia hingga masih kini terus bergulir. Salah satunya yaitu datang dari ulama kharismatik Kota Pasuruan, Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah KH Idris Hamid.
Menurut putra almarhum KH Abdul Hamid tersebut, pembekuan atau pembubaran Ahmadiyah adalah harga mati. Pemerintah yang memiliki kewenangan, seharusnya segera membekukan Ahmadiyah agar keberadaannya tidak lagi menimbulkan kontroversi di kalangan masyarakat.
“Ya memang minimal harus begitu, pemerintah yang punya power untuk membekukan itu. Jadi, harga mati Ahmadiyah harus dibubarkan. Sejak dulu kita berusaha begitu,” kata KH Idris Hamid, Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Kota Pasuruan Kamis (10/2/2011) kepada wartawan.

22 Kiai Ponpes Desak Presiden SBY Bubarkan Ahmadiyah

Rabu, 9 Februari 2011 – 15:08 WIB
JAKARTA (Pos Kota) – Majelis Silaturrahim Kiai dan Pengasuh Pondok Pesantren Indonesia (MSKP31) menyesalkan dan mengecam keras tindakan anarkis yang dilakukan secara tidak bertanggungjawab untuk menyelesaikan masalah yang justru memunculkan masalah yang lebih besar.
Pernyataan sikap itu MSKP31 disampaikan di Pondok Pesantren Asshiddiqiyah, Jakarta, Rabu pagi, yang ditandatangani 22 kiai di antaranya, DR KH Noer Muhammad Iskandar SQ, KH Anwar Iskandar, KH Mahrus Amin dan termasuk pendangdut senior Rhoma Irama.
Noer Muhammad Iskandar menyatakan, para kiai seluruh Indonesia yang tergabung dalam MSKP31 mendesak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk membubarkan Ahmadiyah untuk mencegah terjadinya aksi kekerasan di masa nanti.
Selain itu, kata Muhammad Iskandar, para kiai mendesak pemerintah untuk secepatnya mengevaluasi pelaksanaan Surat Keputusan Bersama (SKB) tiga menteri tentang Ahmadiyah mengingat SKB itu telah berjalan tiga tahun, namun di lapangan masih banyak pelanggaran yang dilakukan Ahmadiyah.
Ia mengatakan pemicu terjadinya peristiwa kekerasan bernuansa agama di bebebarapa daerah selama ini adalah karena munculnya ajaran Ahmadiyah yang mengaku sebagai Islam, sehingga umat Islam merasa tersinggung karena ajaran Ahmadiyah merupakan penyimpangan.

Ahmadiyah Diminta Tanggalkan Atribut Islam

NASIONAL – SOSIAL
Kamis, 10 Februari 2011 , 08:54:00
PEKANBARU – Ketua Majlis Ulama Indonesia (MUI) Kota Pekanbaru, Profesor Dr Ilyas Husti MA menyarankan kepada jamaat Ahmadiyah untuk tidak melibatkan atribut agama Islam dalam setiap kegiatannya. Alasannya, penggunaan atribut itu dinilai hanya mengundang kemarahan dan berakhir dengan kericuhan seperti banyak terjadi di beberapa daerah dewasa ini.
Dia meminta agar jamaat Ahmadiyah mematuhi aturan yang sudah ada. Pemerintah Kota Pekanbaru pun sudah melakukan teguran dan memanggil langsung sekitar 50-an jamaah nya yang ada di Jalan Cipta Karya. ‘’Ajaran yang mereka lakukan itu bertentangan dengan ajaran Islam, dan kita sarankan kepada jamaat Ahmadiyah dalam semua kegiatannya tidak melibatkan atribut Islam,’’ tegas Ilyas kepada Riau Pos (grup JPNN), Rabu (9/2).
Ditegaskan, ajaran yang disebarkan Ahmadiyah ini sesat dan tidak ada aturannya dalam Islam. Sesuai dengan Fatwa MUI, bahwa Ajaran Ahmadiyah itu sesat. Pemerintah disarankan juga untuk membubarkan kelompok ini, jangan sampai membuat masyarakat resah.
“Selain secara Yuridis, dampaknya secara sosiologi juga sudah membuat warga sekitar menjadi resah hingga terjadi konflik. Tentu berdampak juga dalam pelaksanaannya. ‘Tapi alhamdulillah untuk Pekanbaru masih aman, karena sebelumnya sudah kita panggil pengurus jamaahnya dan mereka bersedia untuk tidak lagi berkatifitas, namun kita tetap harus waspada dengan adanya aktifitas di tempat lain,’’ harapnya. (gus)

Menag: Ahmadiyah Tidak Boleh Langgar HAM Umat Islam

Selasa, 8 Februari 2011 – 16:59 WIB
Menag: Ahmadiyah Tidak Boleh Langgar HAM Umat Islam
SERANG (Pos Kota) – Menteri Agama RI, Suryadharma Ali meminta masyarakat untuk saling menghormati hak azasi masing-masing baik hak azasi umat Islam dan Ahmadiyah. Tidak boleh penegakan hak azasi terhadap Ahmadiyah tetapi melanggar hak azasi manusia (HAM) umat Islam.
“Ahmadiyah menggunakan atribut-atribut Agama Islam seperti Al Quran dan lain-lainnya. Ini jelas menodai atau melanggar hak azasi bagi umat Islam, karena umat Islam berpendapat bahwa Ahmadiyah bukan Agama Islam,” kata Surya Dharma Ali, Menteri Agama usai rapat koordinasi dengan Kapolri, Jenderal Pol Timur Pradopo, Mendagri Gamawan Fauzy dan Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiah di Pendopo Gubernuran Banten, Selasa (8/2), seraya mengatakan tengah mempertimbangkan langkah-langkah yang lebih konkret setelah evaluasi ini rampung.

Ini Solusi Masalah Ahmadiyah dari Suryadharma Ali

Selasa, 08 Februari 2011 | 16:31 WIB
Suryadharma Ali. ANTARA/Herka Yanis Pangaribowo
TEMPO Interaktif, Banten - Menteri Agama Suryadharma Ali mengatakan ada empat hal yang bisa menjadi solusi kasus kekerasan terhadap Jamaah Ahmadiyah. “Tapi ini pendapat pribadi bukan pemerintah,” kata Suryadharma Ali kepada wartawan di kantor Gubernur Banten, Selasa (8/2).
Suryadharma menjelaskan empat hal itu adalah, menjadikan Ahmadiyah sebagai sekte sendiri dan tidak menggunakan atribut Islan dan Al Quran. Kedua, meminta anggota Ahmadiyah kembali ke Islam yang benar.
Lalu ketiga, lanjut Suryadharma, membiarkan keberadaan Ahmadiyah dan keempat, Ahmadiyah dibubarkan. “Kalau saya lebih memilih ahmadiyah kembali ke Islam yang benar,” ujarnya. Menurut catatan Suryadharma, saat ini sudah ada 26 keluarga atau sekitar 50 orang Ahmdiyah kembali ke Islam yang benar.

SBY Sumber Masalah Ahmadiyah

Headline
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono – foto: istimewa
Oleh: MA Hailuki
Nasional – Selasa, 8 Februari 2011 | 07:26 WIB
INILAH.COM, Jakarta – Sumber masalah utama penyerangan terhadap jemaah Ahmadiyah, bukanlah warga Ahmadiyah, melainkan Presiden SBY yang tidak berani mengambil sikap tegas membubarkan Ahmadiyah.
Seharusnya, pasca penyerangan terhadap jemaah Ahmadiyah di Kuningan dan Bogor tahun lalu, Presiden SBY mengambil sikap tegas melalui Kementerian Agama membubarkan Ahmadiyah.
“Penyerangan selalu terjadi karena pemerintah tidak pernah membubarkan Ahmadiyah, itulah inti persoalannya. Selama pemerintah tidak tegas, maka konflik horizontal akan terus terjadi,” ujar Koordinator Forum Peduli Penegakan Hukum Indonesia (FPPHI) Chaidir Arief kepada INILAH.COM, Selasa (8/2/2011).

Hasyim Muzadi: Sebaiknya Ahmadiyah Jadi Agama Sendiri

Republika OnLine » Breaking News » Nasional
Senin, 07 Februari 2011, 20:52 WIB
Hasyim Muzadi: Sebaiknya Ahmadiyah Jadi Agama Sendiri 
Hasyim Muzadi
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Hasyim Muzadi mengatakan, Ahmadiyah sebaiknya menjadi agama sendiri yang berada di luar Islam sebab ajaran itu bermasalah karena mengatasnamakan Islam tetapi tidak sesuai dengan ajaran Islam. “Seandainya Ahmadiyah menjadi agama sendiri, maka Ahmadiyah itu dalam posisi menjalani hak sebagai warga negara dalam beragama,” kata Hasyim usai diskusi bertajuk ‘Gejolak Mesir dan Pengaruhnya terhadap Dunia Islam’ di Jakarta, Senin (7/2).
Menurut dia, sikap pengikut Ahmadiyah yang bersikeras menyatakan diri Islam itulah yang membuat orang Islam merasa dilecehkan. “Penodaan agama itu berbeda dengan kebebasan beragama. Ini kadang orang tidak bisa membedakan,” kata pengasuh Pondok Pesantren Al Hikam Malang dan Depok tersebut.

Taufik Kiemas: Posisi Ahmadiyah Harus Diperjelas, Islam atau Bukan


Selasa, 08 Februari 2011 , 13:09:00 WIB
Laporan: Widya Victoria
 
TAUFIK KIEMAS/IST

RMOL. Posisi Ahmadiyah harus diperjelas, apakah bagian dari Islam atau termasuk agama lain. Kalau posisi Ahmadiyah sudah diperjelas maka Ahmadiyah bisa ditempatkan secara proporsional dan bisa dijaga.
“Jadi saya rasa ulama-ulama kita dari NU dan Muhamadiyah menelan bener-benar, apa Ahmadiyah ini,” kata Ketua MPR, Taufik Kiemas, kepada wartawan di Gedung DPR/MPR Jakarta (Selasa, 8/2).

Amien Rais: Penghilangan Nyawa Manusia itu Kejahatan Puncak

Republika
Republika – 1 jam 38 menit lalu
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA–Mantan Ketua MPR, Amien Rais menuntut pemerintah untuk serius menangkap pelaku kerusuhan di Kecamatan Cikeusik, Padeglang. Selain itu, dia berharap jajaran menteri terkait dapat mencari solusi atas rentetan penyerangan kepada Jamaah Ahmadiyah itu.
“Pelenyapan nyawa manusia, merupakan sebuah kejahatan yang puncak,” tegas mantan Ketua Umum PAN itu, di DPR, Selasa (8/2).  Amien menuturkan, segala bentuk  yang mengancam keutuhan bangsa  mulai dari tindakan kriminal biasa seperti perampokan bank, kejahatan di jalan raya hingga perusakan rumah ibadah harus diperlakukan sama di mata hukum.
Dia meminta, agar para pelaku perusakan dan pengeroyokan yang menewaskan tiga orang Jamaah Ahmadiyah untuk segera diadili. “”Beri mereka hukuman setimpal sesuai hukum yang berlaku,” imbuhnya. Selain itu, dia juga berharap ada solusi yang diberikan pemerintah untuk menuntaskan kasus itu.
Ketua Majelis Wali Amanah UGM itu menilai, pihak kepolisian saat ini benar-benar diuji ketegasannya dalam mengungkap kasus ini.  Dia juga meminta, agar aparat kepolisian dapat mencari dalang dari rentetan kekerasan pada Jamaah Ahmadiyah. “Agar kejadian ini tidak berlarut-larut,” ungkapnya.  agung budiono
--------------------
***)Setiap kali persoalan Ahmadiyah “pecah”, para pengamat atau para tokoh lantas lantang berkoar tentang HAM. Bila sudah begini, secara politis Ahmadiyah sering diuntungkan. Padahal inti persoalan adalah dan ini sepertinya sengaja mereka lupakan, bahwa Ahmadiyah yang didirikan oleh Mirza Ghulam Ahmad sejatinya telah tidak dikeragui sebagai “perusak” dan "merusak" Islam. Karena itu Ahmadiyah dinyatakan sebagai ajaran “Sesat Lagi Menyesatkan“.

Dalam konteks demikian keadaan mereka persis sebagaimana firman Allah SWT, artinya: “Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran (Rabb) Yang Mahapemurah (al-Qur-an), Kami adakan baginya syaitan (yang menyesatkan), maka syaitan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya. Dan sesungguhnya syaitan-syaitan itu benar-benar menghalangi mereka dari jalan yang benar dan mereka menyangka bahwa mereka mendapat petunjuk”. (QS Az-Zukhruf: 36 -37)  _Izhar Ilyas_

BMW: Penyelesaian Ahmadiyah Harus Menyeluruh


Selasa, 08 Februari 2011 , 08:38:00 WIB
Laporan: Yayan Sopyani Al Hadi
 
MIRZA GHULAM AHMAD/IST

RMOL. Rencana evaluasi Surat Keputusan Bersama (SKB) tiga menteri pasca bentrok jamaah Ahmadiyah dengan warga di Cikeusik, Banten, jangan sampai merugikan penganut agama yang asli dengan alasan kebebasan dan hak asasi.
Demikian disampaikan Sekjen Partai Bulan Bintang (PBB), BM Wibowo, kepada Rakyat Merdeka Online, beberapa saat lalu (Selasa, 8/2).
Menurut BM Wibowo, ketentuan dalam SKB sudah jelas dan masing-masing agama memiliki aturan. Mencampuradukan berbagai keyakinan justru akan menjadikan hal tersebut tidak memenuhi ketentuan agama. BM Wibowo juga mengecam tindakan main hakim sendiri yang tidak dapat dibenarkan dan mengecam kelompok yang memancing kemarahan pihak lain.
“Penyelesaian harus menyeluruh hingga pada penyebab kasus seperti ini terjadi, bukan hanya pada akibat yang ditimbulkan,” tegas BM Wibowo.
Menurut BM Wibowo, silang pendapat terjadi karena jamaah Ahmadiyah menolak disebut bukan Muslim, sementara umat Islam menganggapnya sesat berdasar fatwa ulama dan hingga kini jamaah Ahmadiyah dilarang berhaji oleh otoritas di Saudi. BM Wibowo juga menegaskan, jika pemerintah lebih membela pihak yang memancing masalah maka persoalan akan makin membesar karena yang kecewa adalah mayoritas warga.[yan]

FPI : Jangan Salahkan Umat Islam

Ahmadiyah Diserang

Senin, 7 Februari 2011 – 06:50 wib
Marieska Harya Virdhani – Okezone
 
Ilustrasi (Foto: Heru Haryono/okezone)
DEPOK - Untuk kesekian kalinya, penyerangan terhadap para jemaat Ahmadiyah di sejumlah daerah di Indonesia terjadi kembali. Kali ini warga Ahmadiyah di Cikeusik, Pendegelang, Banten, diserang oleh sekelompok orang yang menamakan diri Gerakan Islam Anti Ahmadiyah.  Menanggapi hal itu, Front Pembela Islam (FPI) mengaku berada di posisi tak mendukung atau bahkan mengecam penyerangan tersebut. FPI hanya menegaskan dan mengingatkan kembali kepada pemerintah yang harus segera membubarkan ajaran Ahamadiyah agar tak lagi terjadi konflik di masyarakat.
“Masalah Ahmadiyah bukan urusan dengan FPI saja, tetapi urusan dengan umat islam dimanapun dan sampai kapanpun. Kalau pemerintah tak bubarkan Ahmadiyah, jangan salahkan umat islam jika terus terjadi seperti ini,” tegas Ketua FPI Depok Habib Idrus Al Gadhri kepada okezone, Minggu (6/2/2011).
Idrus menambahkan masalah Ahmadiyah erat kaitannya dengan penyimpangan terhadap aqidah Islam. Apapun caranya, lanjut Idrus, baik persuasif ataupun anarkis, intinya Ahmadiyah harus segera dibubarkan menyusul Surat Keputusan (SK) pemerintah terkait larangan ajaran Ahmadiyah.
“SK pemerintah harusnya sudah sangat kuat, dan harus segera dibubarkan, kami di FPI tak bisa menjamin akan banyak dan terjadi terus penyerangan terhadap jamaah Ahmadiyah hingga akhir kiamat,” tegasnya.
Sedikitnya terdapat tiga orang jamaah Ahmadiyah yang berasal dari Jakarta tewas dalam penyerangan di Cikeusik, Pandegelang, Banten. Para jamaah diserang di sebuah rumah yang biasa digunakan oleh para jamaah untuk beribadah.
(lam)

Ini Pandangan Ba’asyir Soal Ahmadiyah

Kamis, 10 Februari 2011 | 10:53 WIB
Abu Bakar Ba’asyir tiba di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (10/2). AP/Irwin Fedriansyah
TEMPO Interaktif, Jakarta - Pemimpin Jamaah Anshorut Tauhid Abu Bakar Ba’asyir tidak setuju Ahmadiyah disebut sebagai bagian dari Islam. “Ahmadiyah itu buatan Inggris,” ujarnya saat memasuki tahanan Badan Reserse Kriminal Mabes Polri, Kamis (10/2). Menurut Ba’asyir, hanya terdapat dua solusi bagi Ahmadiyah, “Dibubarkan atau dinyatakan agama sendiri baru selesai,” ujarnya.
Polemik keberadaan Ahmadiyah kembali mencuat. Ahad kemarin jamaah Ahmadiyah kembali mengalami penyerangan dari kelompok tak dikenal di Cikeusik, Pandeglang, Banten. Tiga orang anggota Ahmadiyah tewas akibat penyerangan ini. Selain itu, lima orang lainnya mengalami luka berat serta sejumlah harta benda mereka mengalami kerusakan.
Adapun Ba’asyir baru kembali dari Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Sidang perdananya ditunda, setelah tim pengacaranya keberatan. Ba’asyir diduga telah merencanakan dan menggerakan orang lain untuk melakukan terorisme maupun dengan sengaja menyediakan dana dengan tujuan untuk digunakan tindak pidana terorisme. Ia juga dituduh membantu pelatihan bersenjata bagi para teroris di pegunungan Jalin Jantho, Aceh Besar.
Setidaknya 3.000 personil polisi dari Polda Metro Jaya dikerahkan untuk menjaga sidang Ba’asyir. “Bukan hanya di tempat persidangan, tapi di sentra-sentra yang dilalui massa saat datang dan pulang,” kata Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Sutarman kemarin.
Pengamanan massa pendukung Baasyir tersebut, dijelaskan Sutarman, terbagi menjadi pengamanan di dalam dan luar Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. “Pengamanan di luar kalau ada yang tidak puas dan melakukan tindak anarkis, penjagaan disebar di tempat-tempat tertentu yang dianggap bisa jadi sasaran mereka,” ujarnya.
Febriyan

Ba’asyir: Ahmadiyah itu Buatan Inggris

Sosbud / Kamis, 10 Februari 2011 11:45 WIB
Metrotvnews.com, Jakarta: Berbeda dengan banyak pihak, Abu Bakar Ba’asyir memiliki pendapat yang unik tentang Ahmadiyah. Menurut pemimpin Jemaah Anshorut Tauhid ini, Ahmadiyah harus dibubarkan. “Ahmadiyah itu kafir, buatan Inggris yang harus dibubarkan atau dinyatakan agama sendiri, baru selesai,” kata Ba’asyir di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (10/2), sebelum menghadiri sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Mengapa Ahmadiyah harus dibubarkan? Menurut Abu Bakar Ba’asyir, karena Ahmadiyah merusak Islam. Sebelumnya, Menteri Agama Suryadharma Ali menawarkan empat opsi untuk menghentikan eskalasi kekerasan terhadap Ahmadiyah.
Empat opsi itu adalah, pertama, Ahmadiyah bisa menjadi sekte atau agama tersendiri dengan konsekuensi tidak menggunakan atribut agama Islam, seperti masjid, Al Quran, dan lain-lain. Kedua, Ahmadiyah bisa kembali menjadi umat Islam yang sesuai tuntunan Al Quran. Ketiga, Ahmadiyah bisa dibiarkan saja karena ada yang berpandangan hal itu merupakan bagian dari hak asasi manusia. Dan keempat, Ahmadiyah dibubarkan.
Kekerasan terhadap Ahmadiyah kembali meledak. Sekitar 1.000 warga menghajar puluhan penganut Ahmadiyah di Cikeusik, Pandeglang, Banten. Tidak hanya rumah, kekerasan itu juga merenggut korban jiwa sebanyak tiga orang. Di luar itu, puluhan korban terluka juga jatuh. Mereka masih dirawat di rumah sakit. (Ant/DOR)

MS Kaban: Kekerasan terhadap Ahmadiyah terus Terjadi karena SKB Tiga Menteri Banci


Kamis, 10 Februari 2011 , 21:20:00 WIB
Laporan: Teguh Santosa


MS KABAN/IST

RMOL. Aksi kekerasan terhadap anggota Jemaat Ahmadiyah akan terus terulang karena Surat Keputusan Bersama (SKB) tiga menteri  yang diterbitkan Juni 2008 bersifat banci.
“Selagi ummat Islam merasa terusik keimanannya oleh ajaran Ahmadiyah, selama itu pula cikeusik-cikeusik baru akan terus terjadi,” kata Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Malam Sambat Kaban, di Jakarta, Kamis petang (10/2).

PPP: Sejak Awal Datang, Ahmadiyah Selalu Jadi Bibit Konflik

AHMADIYAH

Kamis, 10 Februari 2011 , 13:02:00 WIB
Laporan: Ujang Sunda

MIRZA GHULAM AHMAD/IST

RMOL. Ketua Fraksi Partai Persatuan Pembangunan, Hasrul Anwar meminta Presiden SBY tidak ragu untuk membubarkan Ahmadiyah. Sebab, sejak datangnya ke Indonesia, Ahmadiyah terus menanamkan bibit-bibit konflik di masyarakat.
“Ahmadiyah datang ke Indonesia pada 1925. Lima tahun kemudian timbul konflik diberbagai daerah. Sekarang sudah 81 tahun, yang ada hanya menyebabkan konflik. Jadi, apa keberatan SBY untuk membubarkan Ahmadiyah,” katanya dalam diskusi di ruang pers DPR (Kamis, 10/2).
Hasrul melanjutkan, di Pakistan yang merupakan tempat lahir Ahmadiyah, Ahmadiyah sudah dilarang. Maka sangat mengherankan kalau Indonesia tetap membiarkan.
“SBY jangan hanya melakukan pencitraan. Bubarkan saja Ahmadiyah. Sebab, jumlahnya nggak banyak kok, cuma 50 ribu orang,” tukasnya.[ono]

Kitab Tadzkirah Pemecahbelah


Oleh Izhar Ilyas

MERUJUK Al Quran, seyogianya umat Islam bersaudara, sebab demikian difirmankan Allah SWT dalam Surat Al-Hujurat, ayat 10, artinya: “Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu (yang berselisih) dan bertaqwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat”.

Kini, persaudaraan itu seakan sesuatu yang mahal untuk dibeli, bagai suatu yang tinggi untuk digapai, dan seperti sesuatu yang panas untuk diraba. Apalagi persoalan hubungan antar Umat Islam dengan mereka yang telah menjadi Jemaat Ahmadiyah, pada akhir-akhir ini kembali menjadi fokus pembicaraan di mana-mana.

Dalam kata pengantar buku Riwayat Hidup Mirza Ghulam Ahmad, Imam Mahdi & Masih Mau’ud, Ahmadiyah dimaksudkan sebagai; Suatu gerakan Islam sejati, didirikan oleh Hazrat Mirza Ghulam as di Qadian, India. Mirza sendiri seperti dijelaskan dalam buku itu diyakini sebagai nabi dan rasul. Dalam konteks demikian seperti dijelaskan lebih lanjut, lebih dari dua juta orang dari berbagai bangsa telah mempercayai beliau sebagai Imam Mahdi dan Masih Mau’ud pada akhir zaman.

Begitulah, Umat Islam dan Jemaat Ahmadiyah semestinya berasaudara, tetapi kenyataan tidak demikian. Kenapa? Sebab, umat Islam hanya percaya kepada Muhammad saw sebagai Rasulullah, sedangkan umat Islam yang telah menjadi Ahmadiyah selain percaya kepadanya juga percaya kepada Mirza Ghulam Ahmad Sebagai Nabi dan RasulNya. Umat Islam hanya percaya kepada Al Quran sebagai wahyu Allah terakhir, sementara umat Islam yang telah menjadi Ahmadiyah selain percaya kepadanya juga percaya kepada Kitab Tadzkirah yang diturunkan kepada Mirza Ghulam Ahmad.

Bila demikian, dalam tataran aqidah-keimanan dan atau keyakinan, masing-masing mereka kini telah berada pada dua kutub berbeda. Apalagi kitab Tadzkirah yang diyakini Ahmadiyah telah dengan sangat tegas mengkhittahkan hal seperti itu. Lalu dalam konteks Islam, seperti dijelaskan dalam kata pengantar buku Riwayat Hidup Mirza Ghulam Ahmad di atas, mungkinkah Ahmadiyah dapat dikatakan sebagai gerakan Islam sejati?

Menurut M. Amin Djamaludin, dalam bukunya Ahmadiyah dan Pembajakan Al-Qur’an, kitab Tadzkirah sejatinya merupakan pembajakan terhadap ayat-ayat Al-Quran. Menurut Amin Jamaludin, dari halaman 620 s.d 660 kitab Tadzkirah, setidaknya ditemukan 132 ayat Al Quran yang dibajak. Artinya, ke 132 ayat Al Quran tersebut di kalangan Ahmadi diyakini sebagai wahyu Allah SWT yang diturunkan kepada Mirza Ghulam Ahmad.

Sementara menurut Hasan bin Mahmud, Mantan Mubaligh Ahmadiyah dan Direktur Umum Seksi Bahasa Arab Jema’at Ahmadiyah, bermarkas di London, Inggris.  Tadzkirah penuh dengan ilham-ilham dan kasyaf-kasyaf yang suatu waktu disampaikan dengan bahasa Ibrani, suatu waktu dengan bahasa Inggris, suatu waktu dengan bahasa Persia, suatu waktu dengan bahasa Punjab dan suatu waktu dengan bahasa yang tidak bisa dimengerti dan dipahami oleh Mirza Ghulam sendiri.

Kitab Tadzkirah sebagai produk bajakan Mirza Ghulam terhadap Al-Quran dapat kita lihat pada ilham pertama dan kedua. Hal demikian ditemukan dalam buku kecil Riwayat Hidup Mirza Ghulam Ahmad, disusun puteranya, Hz. Mirza Basyiruddin Mahmud Ahmad, buku berbahasa Urdu itu diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia oleh Malik Aziz Ahmad Khan, dan diterbitkan Jemaat Ahmadiyah Indonesia (1995).

Ilham pertama yang turun kepadanya itu adalah, artinya: Persumpahan demi Langit yang merupakan sumber takdir, dan demi peristiwa yang akan terjadi setelah tenggelamnya matahari pada hari ini. Bila dilihat matannya, ilham  itu persis sama dengan firman Allah dalam Surat Ath-Thaariq, ayat 1. Bandingkan arti Tadzkirah tersebut dengan Terjemahan ayat Al-Quran terkait: “Demi langit dan yang datang pada malam hari.”

Ilham di atas diterima Mirza ketika ia berusia 40 tahun, tepatnya pada tahun 1876, ketika ayahnya sedang sakit dan karenanya amat mencemaskan dirinya. 

Mengiringi ilham pertama lalu turun ilham ke dua, artinya: Apakah Allah tidak cukup bagi hamba-Nya?” Setelah dicermati ternyata ilham kedua juga merupakan firman Allah yang diwahyukan kepada Muhammad Rasulullah dalam Surat Az-Zumar ayat 36.

Di sini terlihat Mirza Ghulam Ahmad telah benar-benar melakukan suatu kebohongan publik. Sebuah tindakan yang sangat tidak terpuji.

Kendati orang-orang Ahmadiyah bersigigih membantah bahwa tidak benar Tadzkirah merupakan kitab suci Ahmadiyah, namun menurut Hasan bin Mahmud Audah hal tersebut tidak terbantah. Sebab, dalam jilid pertama kitab itu sangat jelas tertulis; “Tadzkirah adalah wahyu yang disucikan dan mimpi serta kasyaf Masih Maud A.S.”

Hal demikian semakin tidak terbantah, setelah melihat sikap perilaku umat Islam yang telah menjadi Ahmadiyah terhadap Umat Islam di luar jemaatnya. Menurut paham atau keyakinan Ahmadiyah seperti terdapat dalam kitab Tadzkirah bahwa barangsiapa yang tidak berbaiat kepada Mirza Ghulam Ahmad, dia itu durhaka kepada Allah dan RasulNya dan termasuk penghuni neraka Jahim. Untuk lebih jelas mari kita cermati Tadzkirah 342: “Sesungguhnya orang yang tidak mengikutimu dan tidak berbaiat kepadamu dan tetap menantang kepadamu, dia itu adalah orang yang durhaka kepada Allah dan RasulNya dan termasuk penghuni neraka Jahim.”

Lebih lanjut dalam kitab Tadzkirah halaman 600 dijelaskan: “Sesungguhnya Allah telah menjelaskan padaku bahwa setiap orang  yang telah  sampai kepadanya dakwahku kemudian dia tidak menerimaku, maka dia bukanlah seorang muslim, dan berhak mendapatkan siksaan dari Allah.”

Akhirnya, Hasan bin Mahmud menyatakan bahwa bila seorang Ahmadiyah shalat di belakang orang Islam yang bukan Ahmadiyah, ia berdosa. Menikahkan wanita Ahmadiyah kepada orang Islam adalah ma’siat dan menshalati jenazah orang Islam adalah perbuatan mungkar. Adapun cita-cita mereka, menurut Hasan adalah berupaya menarik orang-orang Islam supaya bergabung ke dalam barisan mereka dan menyerongkan pemikiran-pemikiran dan keyakinan-keyakinan mereka.▪*

[*Dimuat di Rubrik Komentar Harian Singgalang, Jum’at, 13 Juni 2008 ▫ 10 Jumadil Akhir 1429 H. Untuk penyempurnaan telah dilakukan perbaikan redaksional pada 8 Rabiul Awal 1432 H/11 Februari 2011, Penulis.]

Kesesatan Ahmadiyah


Oleh Izhar Ilyas

KONTROVERSI seputar Ahmadiyah, dengan terbitnya Rekomendasi Bakor Pakem yang memutuskan, bahwa Jemaat Ahmadiyah telah melakukan kegiatan atau penafsiran keagamaan yang menyimpang dari pokok-pokok ajaran Islam serta menimbulkan keresahan dan pertentangan dalam masyarakat dan berpotensi mengganggu ketertiban umum, kembali menghangat.

Menyikapi keputusan Bakor Pakem itu, Ahmadiyah terlihat bergeming, malah seperti diberitakan harian Singgalang Padang, Kamis (17/4), mereka akan melakukan perlawanan melalui jalur hukum. Tidak tanggung-tanggung, mereka akan melaporkan kasus yang mereka alami ke Dewan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB). Sementara dari kalangan umat Islam, terlihat menyambut hangat rekomendasi tersebut, namun juga tidak kurang ada yang menolak.

Mengutip persda network, Rabu (16/4), menurut Singgalang, Juru Bicara Ahmadiyah, Ahmad Mubarik tegas membantah bahwa: “Kalau kami dikatakan tidak mempercayai Nabi Muhammad sebagai Nabi akhir, itu bohong. Dusta. Tidak pernah dalam keyakinan kita sejak 100 tahun lalu menyatakan Mirza Ghulam Ahmad pengganti Nabi Muhammad SAW. Tidak ada syari’at baru  lagi karena sudah sempurna.”

Pertanyaannya sekarang adalah, apakah yang dikemukakan Ahmad Mubarik itu dan atau 12 Butir Penjelasan Pengurus Besar Jemaat Ahmadiyah Indonesia  yang sebelumnya gencar dipublikasikan kepada masyarakat, merupakan esensi keyakinan dan amalan penganut Ahmadiyah yang di dalamnya bersih dari kebohongan atau pembohongan.

Sebab, pada konteks syahadatain, kendati secara kasat mata diakui, Ahmadiyah tidak menolaknya, malah menempatkan unsur itu pada bagian pertama dari 12 Butir Penjelasan Ahmadiyah. Namun secara esensi, pemahaman mereka tentang syahadatain terindikasi telah sangat menyimpang dari aqidah Islam. Hal tersebut dikarenakan, Allah SWT yang dinyatakan dalam syahadatain itu, menurut kepercayaan Ahmadiyah telah diserupakan dengan gurita.

Kepercayaan Ahmadiyah seperti dikemukakan di atas, dijelaskan Dr. Ihsan Ilahi Zhahir dalam bukunya Al-Qadiyaniyah Dirasat wa Tahlil, berdasarkan tulisan Ghulam Al-Qadiyani, seorang pentolan Ahmadiyah lewat bukunya Taudhih Al-Maram, pada halaman 75, Ghulam menulis: “Kami bisa memastikan bahwa untuk menggambarkan bahwa wujud Allah itu memiliki banyak tangan dan kaki. Anggota badannya itu sangat banyak hingga tak terhitung dan dalam ukuran besar yang tak terbatas panjang dan lebarnya. Seperti gurita yang memiliki cabang yang sangat banyak yang membentang ke seluruh alam dan sisi-sisinya”.

Bila tentang Allah saja Ahmadiyah berani berkata seenak pemikiran, apa lagi mengenai RasulNya, KitabNya dan berbagai rukun iman lainnya. Lebih lanjut, mari kita lihat pula beberapa pernyataan Mirza Ghulam Ahmad, tentang hubungannya dengan Allah SWT. Terkait demikian, Dr. Ihsan Ilahi Zhahir mengutip Ghulam Al-Qadiyani dari beberapa sumber Ahmadiyah, Mirza Ghulam Ahmad berkata: “Allah berbicara kepadaku dengan mengatakan, ‘Dengarlah wahai anakKu.” Dan atau ia berujar, “Rabb telah berkata kepadaku, ‘Engkau adalah dariKu dan Aku adalah darimu, punggungmu adalah punggungKu.” Dan atau ia bercerita, “Sungguh Allah telah turun kepadaku dan aku menjadi perantara antara DzatNya dengan semua makhluk.” dan sebagainya.

Menurut  Aqidah Islam, terkait keimanan kepada Allah SWT, tidak satupun yang serupa atau menyerupai Allah. Kepercayaan tentang Allah seperti itu didasarkan kepada berbagai ayat Al Quran, antara lain Surat Asy-Syura, ayat 11, Allah SWT berfirman, artinya: “Tidak ada sesuatupun  yang serupa dengan Dia, dan Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” Sementara dalam Surat Al Ikhlas ayat 4 Allah terlihat pula berfirman, artinya: “Dan tidak ada sesuatupun yang setara dengan Dia.”

Dari kenyataan demikian, masihkah Mirza Ghulam Ahmad seperti dijelaskan dalam 12 Butir Penjelasan Ahmadiyah itu, dianggap sebagai seorang guru, mursyid, pembawa berita dan peringatan serta pengembangan mubasysyirat, dan atau tepatkahkah bila ia dan jemaat yang dibentuknya dijuluki sebagai orang atau sesuatu yang memperkuat dakwah dan syiar Islam yang dibawa Nabi Muhammad SAW. Jawabnya, “tidak!”

Menguak lebih jauh misteri kesesatan Ahmadiyah ditilik dari aqidah dan ajaran Islam, Ahmad Hariadi mantan penyebar Ahmadiyah, dalam bukunya “Mengapa Saya Keluar dari Ahmadiyah Qadiani” menulis, bahwa seseorang yang akan menjadi anggota Ahmadiyah terlebih dahulu harus dibai’at. Bai’at tersebut ditujukan kepada pimpinan Qadiani yang disebut Khalifatul Masih.

Di dalam bai’at, setelah yang akan berbai’at mengisi formulir bai’at, kemudian ia disuruh membaca kalimat syahadat, disuruh mengakui dosa-dosa yang telah dibuatnya dan bertobat kepada Allah. Sebatas itu, terlihat tidak ada masalah, namun disinilah kemudian punca tumbuhnya masalah.

Sesudah bai’at dilakukan, yang berbai’at kemudian disuruh mengimani segala da’wah yang telah disampaikan Mirza Ghulam Ahmad, baik dia mengaku sebagai Nabi, Rasul, Mahdi, Nabi Isa kedua, Krisna, Budha, Zoroaster dan sebagainya.

Kemudian, Ahmadi pendamping prosesi pembai’atan berpesan, agar orang yang telah berbai’at itu, sekali-kali tidak boleh shalat bermakmum di belakang imam yang bukan Qadiani atau Ahmadiyah. Selain itu ia juga dilarang kawin atau menikah dengan orang bukan Qadiani. Di sini kebencian kepada umat Islam secara licik mulai mereka sisipkan. Sebab menurut aqidah Ahmadiyah: “Siapa saja yang tidak mengimani Mirza Ghulam Ahmad sebagai Imam Zaman, Imam Mahdi dan Rasul Allah, maka orang itu adalah kafir dan matinya mati jahiliyah.

Dari beberapa penjelasan diatas terang terbukti, bahwa tidak ada kesesuaian kebenaran antara apa yang disampaikan Ahmad Mubarik serta 12 Butir Penjelasan Ahmadiyah dengan berbagai keyakinan dan amalan yang terjadi dalam Ahmadiyah.

Justru itu, dalam konteks ajaran Islam dikaitkan dengan kehidupan berbangsa dan bernegara, sangat tepat dan amat beralasan bila Bakor Pakem seputar kontroversi mengenai Ahmadiyah, akhirnya merekomendasi bahwa Ahmadiyah sesungguhnya telah melakukan kegiatan dan penafsiran keagamaan menyimpang dari pokok-pokok ajaran Islam, serta menimbulkan keresahan dan pertentangan dalam masyarakat.

Bila hal tersebut tidak disikapi secara arif dan bijak oleh pemerintah, dipastikan akan sangat berpotensi mengganggu ketertiban umum. Pada konteks demikian, kiranya pemerintah diharapkan mampu membuat rambut tidak putus dan tepungpun tidak terserak. Semoga.

[Dimuat di Rubrik Munazharah, Majalah Tabligh, MTDK PP Muhammkadiyah Jakarta, Juni 2008, hal. 50 – 51]