Selasa, 28 Desember 2010

Pembicaraan Syirik

MENURUT adagium, mulutmu harimaumu, akan menerkam kepalamu. Bila sebatas itu, mungkin tidak seberapa. Tetapi bila akibat mulut yang tidak terjaga, kita lalu terseret ke zona syirik, inilah yang kita takutkan. Sebab, sudah teramat sering kita mendengar, ada saja orang menghubung-hubungkan antara suatu kejadian atau peristwa dengan diri seseorang atau sesuatu yang dipakainya.

Terkait demikian, dari Zaid bin Khalid ra katanya: "Kami berangkat bersama Rasulullah SAW pada tahun peperangan Hudaibiyah. Kami kehujanan pada suatu malam. Rasulullah shalat subuh bersama kami, kemudian beliau menghadap kami lalu bersabda: "Tahukah kamu apa yang difirmankan Rabbmu?". Kami menjawab: "Allah dan RasulNya yang lebih mengetahui". Beliau kemudian bersabda, Allah berfirman: "Di pagi hari ada diantara hambaKu beriman dan kafir kepadaKu". Barang siapa berkata: "Kami dihujani dengan rahmat Allah, rezki Allah dan  karunia Allah, maka dia beriman dengan Aku dan kafir dengan bintang-bintang; adapun orang yang berkata: "Kami dihujani karena bintang itu, maka dia beriman kepada bintang dan kafir kepadaKu". (Hadits Shahih Bukhari: 1563) *Izhar Ilyas

Kemenangan dan Pertolongan

BERBICARA tentang hakekat kemenangan, hal demikian akan sangat tergantung kepada siapa yang membicarakannya. Adapun esensi kemenangan bagi seorang mukmin tiada lain kecuali “bahagia hidup di dunia, bahagia hidup di akhirat dan terhindar dari siksa neraka”. Pada konteks demikian, terkait dengan pertolongan, apalagi yang berdampak politik dan kehormatan diri, sejatinya orang-orang mukmin hanya meminta tolong kepada Allah SWT, RasulNya dan sesama orang-orang beriman.
Hal demikian disebabkan, bukankah Allah SWT melalui wahyuNya telah sangat tegas mengingatkan, artinya: Sesungguhnya penolong kamu itu hanyalah Allah dan RasulNya, dan orang-orang beriman yang mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat, seraya mereka tunduk (kepada Allah). Dan barangsiapa mengambil Allah menjadi penolongnya dan begitu pula RasulNya dan orang-orang yang beriman, maka sesungguhnya pengikut (agama) Allah itulah yang pasti menang”. (QS Al-maidah: 55 s.d 56) *Izhar Ilyas