Jumat, 04 Maret 2011

Setan dan Pembohong

BERBOHONG atau berdusta, dimaksudkan untuk menyelamatkan atau membebaskan pelakunya dari berbagai tuduhan dan tuntutan. Sejatinya sikap demikian akan semakin lebih memperburuk citra pelaku terhadap tuduhan atau tuntutan tersebut. Sebab, untuk menutupi satu kebohongan ia terpaksa harus mempersiapkan seabrek kebohongan lain, yang tidak jarang akhirnya membuka kebohongan yang akan ditutupi itu.

Lalu untuk apa kita harus jadi pembohong, apalagi terkait demikian bukankah Allah SWT telah berfirman, artinya: “Maukah aku beritakan kepadamu, kepada siapa setan-setan itu turun? Mereka turun kepada setiap pendusta yang banyak berdosa. Mereka menyampaikan hasil pendengaran mereka, sedangkan kebanyakan mereka orang-orang pendusta”. (QS Asy Syu’ara’: 221 s.d 223) *Izhar Ilyas